Ternate, Serambitimur — Dalam dunia usaha mikro yang penuh tantangan, Suarti (53), seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Dufa-dufa, Kecamatan Ternate Utara, menunjukkan bahwa ketekunan dan kualitas bisa menjadi modal utama membangun usaha kuliner yang bertahan puluhan tahun.
Sejak tahun 1990, Suarti dan suaminya mengelola sebuah warung makan sederhana bernama “Warung Bude.” Dengan menu nasi campur khas rumahan, ia mampu menghasilkan omzet harian hingga Rp1 juta.
“Kalau rajin dan jaga kualitas, Insya Allah rezeki itu ada,” ujarnya saat ditemui Jumat (29/5).
Menu andalan Warung Bude terdiri dari nasi, ikan, tahu, sayur nangka, kangkung, lodeh, sambal, krupuk, dan perkedel. Dengan harga Rp20 ribu per porsi, warung ini jadi langganan pekerja, mahasiswa, hingga keluarga sekitar.
Dari warung inilah, Suarti berhasil menyekolahkan anaknya hingga sarjana hukum di Malang. Capaian ini menjadi bukti bagaimana UMKM bisa berdampak langsung pada pendidikan dan kesejahteraan keluarga.
Menurut Suarti, ada empat prinsip utama yang menjadi pondasi usahanya:
Bahan baku segar dan berkualitas
Proses pengolahan yang higienis
Rasa dan penyajian menarik
Pelayanan ramah dan cepat
“Sudah lebih dari 30 tahun, saya tetap berpegang pada prinsip itu,” katanya.
Warung Bude juga menyediakan beragam pilihan minuman, mulai dari es teh, nutrisari susu, hingga air mineral. Warung ini buka setiap hari dari pukul 12.00 siang hingga 12.00 malam.
Daftar Harga Menu di Warung Bude:
Menu Makanan:
Nasi ayam campur: Rp20.000
Nasi ikan campur: Rp20.000
Nasi hati empela campur: Rp20.000
Nasi ayam bakar: Rp18.000
Nasi ayam goreng: Rp18.000
Ketoprak: Rp20.000
Gado-gado: Rp20.000
Nasi goreng: Rp20.000
Soto ayam: Rp20.000
Sate ayam (1 porsi): Rp25.000
Menu Minuman:
Es teh: Rp5.000
Nutrisari susu: Rp8.000
Nutrisari biasa: Rp5.000
Air mineral: Rp5.000
Dengan semangat kerja dan prinsip usaha yang kuat, Warung Bude menjadi contoh nyata bahwa UMKM bukan hanya tentang berdagang, tapi juga membangun masa depan yang lebih baik.
Tinggalkan Balasan