TERNATE, SerambiTimur–Ruang kelas SDN 33 Kota Ternate terasa berbeda pada Sabtu (9/8/2025) pagi. Tawa riang anak-anak berpadu dengan suasana belajar yang tak biasa. Di depan kelas, bukan hanya guru yang berdiri, tetapi juga jajaran Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dari Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Ternate, bersama para mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair).
Hari itu, sekolah menjadi arena belajar hukum yang seru. Program bertajuk Bapas Goes to School ini membawa misi penting: menanamkan kesadaran hukum sejak dini, agar anak-anak tumbuh menjadi generasi yang paham aturan dan menjauhi perilaku menyimpang.

Suriyani Syafaruddin, Purnama Nuriman, Adriansyah M. Puasa, dan Harry Fachlani — para PK yang hadir — tak sekadar memberi ceramah. Mereka mengajak siswa bermain sambil belajar lewat permainan edukatif, sesi tanya jawab interaktif, dan pemutaran video pembelajaran. Anak-anak pun berebut menjawab pertanyaan, tak segan mengacungkan tangan tinggi-tinggi.
Tak kalah penting, kehadiran mahasiswa Unkhair memberi warna tersendiri. Mereka memandu diskusi kelompok kecil, membantu siswa memahami bahwa aturan bukanlah batasan yang membelenggu, melainkan pedoman yang menjaga kebersamaan dan ketertiban.
Kepala Bapas Kelas II Ternate, Apriyani, S.E., M.H., menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. “Kami berharap edukasi seperti ini dapat membentuk kesadaran hukum sejak dini, sehingga anak-anak tumbuh menjadi generasi yang taat hukum dan berkarakter,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Di akhir kegiatan, wajah-wajah polos itu terlihat ceria, sambil membawa pulang satu pelajaran berharga: hukum bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan sahabat yang membimbing mereka menuju masa depan yang lebih baik.















Tinggalkan Balasan