JAKARTA, SerambiTimur – Tidak banyak putra daerah yang mampu menembus jabatan strategis di pemerintahan pusat. Ahmad Purbaya, birokrat asal Maluku Utara, kini menjadi salah satunya. Namanya masuk dalam tiga kandidat teratas seleksi Dirjen Imigrasi RI bersama Yuldi Yusman dan Ibnu Ismoyo.
Proses seleksi yang digelar sejak Juli hingga September 2025 itu berlangsung ketat. Dari puluhan peserta, hanya tiga nama yang lolos dengan skor tertinggi. Panitia Seleksi menegaskan bahwa seluruh tahapan dilakukan transparan dan berbasis merit.
Purbaya sendiri bukan sosok baru. Ia telah 19 tahun mengabdi di birokrasi daerah. Kariernya melesat mulai dari level kabupaten hingga provinsi. Prestasinya sebagai Inspektur Provinsi Malut tercatat dalam sejarah: menaikkan level kapabilitas APIP setelah bertahun-tahun stagnan.
Di bidang inovasi, ia dikenal visioner. Samsat Terapung yang diluncurkannya mempermudah warga kepulauan mengakses layanan keuangan daerah. Optimalisasi aset terbengkalai yang digagasnya juga menambah kas daerah.
Latar belakang pendidikannya pun kokoh. Dari S1 Teknik Manajemen Industri (UPN Veteran Jatim), S2 Hukum (Ubhara Surabaya), hingga Doktor Ekonomi (UB Malang). Ditambah lagi pengalamannya sebagai lulusan Lemhannas dan berbagai workshop internasional.
Kini masyarakat Maluku Utara menaruh harapan besar. Mereka ingin putra daerahnya tidak hanya jadi penonton, tetapi ikut memimpin kebijakan nasional. “Kalau Purbaya terpilih, ini bukan hanya kebanggaan Malut, tapi juga tanda bahwa pusat mulai membuka diri pada figur-figur daerah,” ujar seorang aktivis muda Ternate.
Tinggalkan Balasan