TERNATE, SerambiTimur- Di ruang tunggu Rumah Sakit Bhayangkara Ternate, deretan kursi tampak penuh. Beberapa anggota polisi duduk dengan senyum tenang sambil menggulung lengan seragam dinas mereka. Tak ada barikade, tak ada hiruk-pikuk patroli—yang ada hanyalah suasana solidaritas.
Hari itu, Rabu (22/10/2025), bukan sekadar peringatan Hari Jadi ke-74 Humas Polri. Bagi jajaran Polres Ternate, hari itu adalah momentum berbagi kehidupan. Mereka tidak turun ke jalan, melainkan ke ruang donor darah—tempat di mana pengabdian diwujudkan lewat setetes darah untuk sesama.
Kapolres Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa aksi donor darah ini bukan seremonial tahunan semata.
“Setetes darah bisa jadi penyelamat bagi seseorang di luar sana. Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan empati dan semangat kemanusiaan di tubuh Polri,” ujarnya dengan nada tulus.
Dari seratus personel yang mendaftar, hanya 57 yang dinyatakan layak mendonorkan darahnya. Meski begitu, semangat mereka tak surut. Beberapa anggota yang tidak lolos pemeriksaan kesehatan tetap hadir untuk memberikan dukungan moral.
Kegiatan yang digelar bekerja sama dengan PMI Kota Ternate itu berlangsung tertib dan penuh semangat. Tenaga medis RS Bhayangkara sibuk memeriksa tekanan darah, menyiapkan kantong donor, sementara anggota Polri dengan sabar menunggu giliran mereka.
Tak sedikit masyarakat yang menyambut positif kegiatan ini. Mereka menilai, Polri semakin menunjukkan wajah humanis yang dekat dengan rakyat.
“Ini bukti nyata bahwa polisi tidak hanya menjaga keamanan, tapi juga ikut menjaga kehidupan,” ujar seorang warga yang turut menyaksikan kegiatan tersebut.
Melalui kegiatan sosial ini, Humas Polres Ternate ingin mengingatkan bahwa makna pengabdian sejati tak hanya diukur dari pangkat dan tugas, tetapi juga dari keberanian untuk memberi—bahkan lewat setetes darah.
Tinggalkan Balasan