TERNATE, SermabiTimur- Insiden ambruknya plafon di Terminal Penumpang Bandara Sultan Babullah Ternate kembali menimbulkan pertanyaan serius soal keamanan infrastruktur bandara. Kejadian pada Selasa (16/9/2025) sekitar pukul 15.25 WIT itu memang tidak menelan korban jiwa, namun menimbulkan kekhawatiran publik terhadap keselamatan pengguna bandara.
Kepala Bandara Sultan Babullah, Sigit Budiharto, hingga kini belum bisa menjelaskan secara detail penyebab maupun tindak lanjut dari peristiwa tersebut. Saat dikonfirmasi, ia hanya menyebut dugaan sementara plafon roboh akibat terpaan angin kencang dan hujan deras.
“Belum, karena masih kumpulkan data. Kebetulan hari ini kegiatan atau urusan masih padat,” katanya kepada Serambitimur.id, Rabu (17/9/2025).
Saat ditanya lebih jauh mengenai kemungkinan masalah konstruksi atau kualitas bangunan, Sigit mengaku belum bisa memberikan jawaban. Ia menyebut masih dalam tahap pengumpulan informasi terkait usia bangunan, estimasi kerugian, hingga langkah perbaikan.
Padahal, insiden ini bukan kali pertama terjadi. Pada 8 Oktober 2014, plafon terminal Bandara Babullah juga pernah ambruk karena angin kencang, merusak sebagian atap dan fasilitas sebelum akhirnya diperbaiki.
Salah satu saksi mata, Yasmin, mengatakan plafon runtuh saat kondisi terminal sedang kosong karena tidak ada jadwal penerbangan. “Untungnya tidak ada penumpang di lokasi saat kejadian,” ungkapnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan area sekitar plafon yang ambruk langsung ditutup dan diamankan petugas bandara untuk menghindari risiko lebih lanjut.
Hingga kini, publik masih menanti kejelasan investigasi resmi dari pihak pengelola bandara terkait penyebab pasti dan langkah antisipasi agar peristiwa serupa tidak terulang.
Tinggalkan Balasan