TERNATE, SerambiTimur — Jumat siang itu, suasana di sejumlah toko Kota Ternate terasa berbeda. Bukan karena ramai pembeli, melainkan kehadiran seorang wakil rakyat yang datang bukan dengan janji, tetapi dengan aksi nyata. Nurjaya Hi. Ibrahim, anggota DPRD Kota Ternate dari Fraksi Gerindra, turun langsung untuk mendengar keluh kesah para pekerja.
Keluhan yang ia terima cukup menohok: ada pekerja yang belum didaftarkan ke program BPJS Ketenagakerjaan, bahkan masih menerima gaji di bawah UMR. Fakta ini membuat Nurjaya berang. “Ini soal keadilan dan hajat hidup orang banyak. Negara harus hadir, dan saya sebagai wakil rakyat wajib berdiri di barisan mereka,” tegasnya.
Nurjaya tidak datang sendiri. Ia menggandeng pihak BPJS Ketenagakerjaan dan Disnakertrans Kota Ternate. Dari kunjungan itu, BPJS berkomitmen segera melakukan pendataan ulang, sementara Disnakertrans berjanji menindaklanjuti secara tegas.
Meski aspirasi tenaga kerja masuk ranah Komisi I DPRD, Nurjaya yang duduk di Komisi III menolak berdiam diri. “Saya wakil rakyat, bukan wakil komisi. Kalau rakyat butuh saya, saya harus hadir,” katanya lantang.
Bagi para pekerja, kehadiran Nurjaya membawa harapan baru. “Selama ini kami takut bicara. Dengan kedatangan beliau, kami merasa suara kami akhirnya didengar,” kata salah satu pekerja dengan mata berkaca-kaca.
Langkah Nurjaya ini membuktikan, politik tidak melulu tentang kursi dan janji. Ada saatnya politik bermakna pengabdian — ketika seorang wakil rakyat memilih turun langsung, mendengarkan, dan memperjuangkan
Tinggalkan Balasan