TERNATE, SerambiTimur – Klub sepakbola Malut United FC menegaskan bahwa seluruh biaya renovasi Stadion Gelora Kie Raha dan pembangunan training ground di Kelurahan Sango, Kota Ternate, murni berasal dari investasi internal, tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Penegasan ini disampaikan Wakil Manajer Malut United, Asghar Saleh, menyusul aksi unjuk rasa oleh Koalisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pimpinan Alimun Nasrun yang menyebut nama Malut United dalam dugaan kasus korupsi yang melibatkan Sekretaris Kota Ternate, Rizal Marsaoly.
“Kami tegaskan tidak ada sepeser pun dana pemerintah dalam pembebasan lahan training ground. Jika tidak punya data, jangan menyebarkan fitnah,” tegas Asghar, Kamis (12/6/2025).
Ia menyayangkan aksi demo yang cenderung tendensius dan menyeret nama Malut United tanpa dasar kuat. Menurutnya, pembelian lahan dilakukan setelah proses pencarian selama satu tahun oleh manajemen, dan dilakukan sepenuhnya dengan dana klub.
Asghar menjelaskan bahwa Malut United sebagai klub profesional memiliki visi sosial membina anak-anak Maluku Utara sejak usia 8 tahun, terutama anak yatim piatu, agar kelak menjadi pesepakbola profesional. Pihaknya bahkan tengah menjajaki kerja sama dengan akademi sepakbola ternama dunia.
“Tak ada sisi bisnis dalam kehadiran Malut United di Ternate. Liga 1 kami jadikan hiburan gratis untuk ribuan anak yatim, siswa, dan tokoh agama,” tambahnya.
Terkait renovasi Stadion Gelora Kie Raha, ia menyebut seluruh investasi dilakukan oleh Malut United berdasarkan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkot Ternate. Dalam setiap pertandingan Liga 1, klub juga membayar pajak tontonan sebagai bentuk tanggung jawab.
“Kami tidak pernah ambil keuntungan dari renovasi Gelora. Puluhan miliar dikeluarkan tanpa timbal balik finansial,” tegasnya.
Asghar memberikan waktu tiga hari kepada pihak KPK untuk mengklarifikasi tudingan. Jika tidak, klub akan melaporkan tindakan pencemaran nama baik ke Polda pada Senin mendatang.
Ia juga menyatakan jika Malut United terus mendapat sorotan negatif tanpa dasar, maka klub akan mempertimbangkan untuk memindahkan markas dari Ternate, meski sponsor utama musim depan berasal dari Maluku.
Tinggalkan Balasan