TERNATE, SerambiTimur – Bagi banyak buruh di Kota Ternate, mengurus klaim BPJS Ketenagakerjaan kerap terasa seperti menempuh jalan panjang penuh hambatan. Proses yang lamban, sosialisasi yang minim, hingga kepesertaan yang tidak jelas menjadi keluhan sehari-hari yang lama terabaikan.
Namun, jeritan itu akhirnya mendapat jawaban. Nurjaya Hi Ibrahim, anggota DPRD Kota Ternate dari Fraksi Gerindra, memilih turun langsung ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan Kota Ternate, Rabu (1/10/2025). Ia membawa suara para buruh, memastikan keluhan itu tidak berhenti sebagai aduan kosong.
“Suara tenaga kerja tidak boleh berhenti di telinga wakil rakyat. Harus ada tindakan konkret,” tegasnya usai bertemu Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Maluku Utara, Alit Mahendra.
Pertemuan itu mempertemukan dua sisi: jeritan buruh yang mendamba perlindungan dan janji perbaikan dari lembaga yang seharusnya menjadi benteng mereka. Alit Mahendra mengakui kekurangan pelayanan, sembari berjanji memperbaiki sistem agar klaim lebih cepat, transparan, dan tanpa hambatan.
Bagi para buruh, kunjungan Nurjaya bukan sekadar formalitas. Ini menjadi simbol bahwa ada wakil rakyat yang benar-benar mendengar. “Kami butuh keberpihakan, bukan sekadar janji,” kata seorang pekerja yang hadir.
Peristiwa ini juga membuka babak baru: buruh kini punya harapan, sementara DPRD dan BPJS dituntut membuktikan bahwa janji-janji itu tidak sekadar retorika.
Tinggalkan Balasan