Menu

Mode Gelap

Bisnis · 5 Nov 2025 23:34 WIT ·

“Antam Tak Bisa Bangun Hotel?” — Sindiran Cerdas Bupati Ubaid yang Menggema di Haltim


 “Antam Tak Bisa Bangun Hotel?” — Sindiran Cerdas Bupati Ubaid yang Menggema di Haltim Perbesar

HALTIM, SerambiTimur- Suasana di Aula Kantor Bupati Halmahera Timur, Senin (3/11/2025), mendadak riuh. Bukan karena peluncuran aplikasi Pepata Haltim yang canggih, tapi karena satu kalimat yang keluar dari mulut Bupati Ubaid Yakub — kalimat yang bernada santai, tapi menampar realitas.

“Ada Antam Group, masa tidak bisa investasi Rp10 miliar untuk bangun hotel di Maba? IWIP saja bisa punya hotel besar. Ini Antam Group, hotel kecil satu saja belum bisa,” ujarnya sambil tersenyum, namun dengan nada yang sarat makna.

Kalimat itu langsung menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, selama bertahun-tahun PT Antam menjadi salah satu perusahaan besar yang beroperasi di Haltim, namun kontribusinya di sektor non-tambang, terutama pariwisata, nyaris tak terasa.

Dalam sambutannya, Ubaid memang sedang berbicara tentang pentingnya investasi di sektor akomodasi. Ia menyoroti betapa miskinnya fasilitas penginapan di Kota Maba, ibu kota kabupaten, yang hanya memiliki satu hotel layak.

“Haltim sangat butuh sarana akomodasi. Ini penting, bukan hanya untuk wisatawan, tapi juga untuk kegiatan pemerintahan dan ekonomi lokal,” jelasnya.

Bupati dua periode ini menegaskan, pemerintah daerah siap membuka ruang investasi seluas-luasnya bagi para pengusaha yang ingin membangun hotel, resort, atau penginapan.

Ia bahkan menjanjikan kemudahan dalam proses perizinan agar pembangunan berjalan cepat.

Namun di balik nada candanya, tersimpan kritik serius. Ubaid seperti ingin menyampaikan pesan bahwa perusahaan besar seharusnya tidak hanya mengeruk sumber daya alam, tetapi juga meninggalkan jejak pembangunan nyata di daerah tempat mereka beroperasi.

Ia menambahkan, keterbatasan fasilitas penginapan membuat Haltim kerap gagal menjadi tuan rumah kegiatan berskala provinsi.

“Kalau ada acara besar, kami bingung mau taruh peserta di mana. Padahal kalau kegiatan itu digelar di sini, dampaknya besar — dari UMKM, restoran, sampai pariwisata ikut bergerak,” ujar Ubaid.

Sindiran Ubaid yang dibalut humor itu menjadi tamparan halus bagi dunia industri tambang. Ia ingin menunjukkan bahwa pembangunan daerah tidak akan berarti tanpa kehadiran sektor pendukung, termasuk akomodasi dan pariwisata.

Lewat peluncuran aplikasi Pepata Haltim, Ubaid juga ingin menegaskan bahwa digitalisasi layanan pajak hanyalah satu langkah. Langkah berikutnya adalah menciptakan iklim investasi yang sehat, adil, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.

“Kami ingin Haltim tumbuh bukan hanya karena tambang, tapi juga karena pariwisatanya hidup, ekonominya berputar, dan rakyatnya sejahtera,” pungkasnya dengan senyum optimis.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Saat Petani Menanti Traktor: Asa Swasembada dari Sawah Haltim

6 November 2025 - 00:02 WIT

Skandal Tunjangan DPRD Malut: Bayang-Bayang Korupsi di Balik Anggaran Fantastis

5 November 2025 - 23:55 WIT

Gema Cangkul di Sidomulyo: Sherly Laos dan Ubaid Yakub Gaungkan Kebangkitan Petani Haltim

5 November 2025 - 23:42 WIT

Korupsi di Ruang Gelap DPRD Malut: Seruan dari Jakarta agar KPK Turun Tangan

5 November 2025 - 23:27 WIT

Polantas Menyapa, Satlantas Polres Halteng Tebar Kepedulian di Desa Nur Weda

4 November 2025 - 17:05 WIT

Kakanwil Ditjenpas Malut Tekankan Sinergi Program Ketahanan Pangan dan UMKM di Lapas dan Bapas

4 November 2025 - 16:57 WIT

Trending di Daerah