HALTIM, SerambiTimur- Mentari pagi di Desa Sidomulyo menyambut langkah kaki Bupati Halmahera Timur, Ubaid Yakub, yang datang dengan semangat baru: menanam harapan di lahan-lahan padi Haltim.
Dalam kegiatan Gerakan Tanam Padi yang diinisiasi Dinas Pertanian Maluku Utara itu, ia berbicara lantang soal tekad menjadikan Haltim sebagai lumbung pangan provinsi.
“Dari 1.600 hektar sawah, baru 1.088 hektar yang tergarap. Tapi dengan dukungan pemerintah provinsi, kami yakin Halmahera Timur bisa menjadi pusat produksi pangan,” tutur Ubaid disambut tepuk tangan para petani.
Haltim memang memiliki potensi besar. Selain sawah, terdapat 1.990 hektar lahan non-padi yang tersebar di lima kecamatan, serta ribuan hektar tanaman perkebunan seperti kelapa, pala, kakao, dan cengkeh — komoditas unggulan yang mulai menggeliat.
Namun, di balik semangat swasembada itu, masih ada kendala klasik: alat mesin pertanian yang tak memadai. Dari 95 unit alsintan yang pernah diterima, hanya 12 unit yang masih bisa dioperasikan.
“Petani kita butuh traktor, jonder, hingga mesin perontok padi. Banyak alsintan yang rusak berat, dan ini berdampak langsung pada produktivitas,” keluh Ubaid.
Meski demikian, asa belum pupus. Tahun depan, Pemkab Haltim akan memulai pembangunan gudang Bulog di Maba — langkah strategis untuk menjaga stabilitas pangan daerah.
“Kalau semua berjalan sesuai rencana, bukan mustahil Haltim akan menjadi salah satu motor pangan Maluku Utara,” ujar Ubaid optimistis.
Gerakan Tanam Padi di Sidomulyo bukan sekadar seremonial. Di sana, para petani menanam bukan hanya benih padi, tetapi juga benih harapan bahwa dengan dukungan dan alat yang memadai, Haltim bisa berdiri di barisan depan swasembada pangan Maluku Utara.













Tinggalkan Balasan